OUR STORY
"Lho kamu tuh nikahnya gak sama Abang?"
Beberapa teman melontarkan pertanyaan itu kepadaku ketika hari pertama aku menginjakkan kaki kembali di kantor setelah cuti menikah. Mereka kaget ketika tahu bahwa aku tidak menikah dengan lelaki yang dua tahun terakhir ini sedang dekat denganku. Aku hanya tersenyum sambil mengangguk.
Jodoh, Rezeki, dan Maut adalah garisan takdir yang tidak akan pernah kita ketahui sebelumnya. Aku pun tak pernah membayangkan akan berjodoh dan menikah dengan Mas Bojoku ini. Kami bukanlah teman dekat, tempat saling berbagi cerita. Bahkan setiap kami bertemu, kami selalu saja berselisih pendapat layaknya Tom & Jerry.
Aku bertemu Mas Bojoku ketika kami sedang sama-sama menempuh S2 di Surabaya. Meski berbeda jurusan dan sponsor beasiswa, takdir mempertemukan kami di kampus. Menurut mas sih, dia udah tau aku sejak sekitar akhir 2011 sampai awal 2012. Pertama kali dia melihatku ketika aku bertemu dan ngobrol dengan teman sekelasnya yang juga teman lamaku. "aku liat kamu ngobrol sama Hasan di gerbang kampus, dek."
Berbeda dengan cerita Mas Bojo tentang pertemuan pertama kami, aku malah merasa baru bertemu dan mengenalnya di November 2012. Ketika itu, salah satu program kerjasama sponsor beasiswa kami dengan Unesa adalah mengikuti 3 mata kuliah di Curtin University, Perth. Dan kebetulan kami berdua satu group keberangkatan ke sana. Sebulan lamanya kami di Perth, dan selama sebulan itu juga si Mas PDKT (yang tidak diakui sebagai PDKT olehnya). PDKT kedua si Mas Bojo itu sekitar 2015/2016...gak inget pastinya, yang jelas sekitar tahun segitu si Mas Bojo ini sering banget main ke mess atau ngajak ngopi...PDKT ketiga, beberapa bulan setelah aku berkomitmen dengan seseorang. dan ketiga PDKT si Mas ini, semuanya kulewatkan begitu saja. Sampai akhirnya di penghujung tahun 2018 kemarin, si Mas masih gigih PDKT untuk kesekian kalinya.
PDKT pertama
PDKT kedua kalo gak ketiga ☺
Si Mas datang di timing yang tepat ketika hubunganku dengan seseorang ini sedang di ujung tanduk. Bak Pangeran berkuda putih, si Mas Bojo menyelamatkanku dari kegalauanku ini. Dan akhirnya, akupun nyerah...Pangeran berkuda putih ini akhirnya memenangkan hatiku. Dua hari sebelum natal, kami memutuskan untuk menikah. Bukan hal yang mudah memberi kabar kepada masing-masing keluarga tentang keputusan kami ini. Tarik ulur tentang tanggal pernikahan pun terjadi, dari awalnya tanggal 6, 12 sampai akhirnya diputuskan menikah di tanggal 10 Januari 2019 (cerita tentang persiapan pernikahan yang singkat, di next story aja yah...)
10.01.2019
Dan inilah kami sekarang, Tom & Jerry yang tiba-tiba berubah seperti Princess Jasmine & Aladin. 10.01 tanggal pernikahan yang kami pilih, sama seperti kisah 1001 malam. Ya...kisah kami memang bak cerita 1001 malam. Tampak tak mungkin dan khayalan, namun nyata adanya. Kami berdua berharap, kisah kami akan selalu diwarnai kebahagiaan.
Komentar
Posting Komentar