Profesorku dan RPP-ku
Profesorku yang satu ini cukup aneh...beliau suka sekali menganggap kami adalah murid asuhannya yang masih kecil-kecil. Mungkin ini yang membuat beliau lebih banyak menggunakan bahasa sederhana yang mudah kami pahami. Beliau juga sering membuat gerakan-gerakan kecil yang konyol yang membuat kami tertawa ketika kami sedang serius mendengarkan uraian dari beliau. Sekitar 1-2 minggu yang lalu contohnya, beliau tiba-tiba berlagak seperti orang kesetrum waktu beliau akan mencolokkan kabel laptop chargernya ke kabel extension di kelas kami. Ketika melihat kami terkejut, beliau malah tertawa terbahak-bahak. Kami sangat bersemangat mengikuti kuliah beliau.
Kesan awal kami terhadap beliau di hari pertama kami mengikuti mata kuliah beliau adalah beliau termasuk salah satu DOSEN KILLER yang ada di muka bumi ini, karena tak satupun dari kami menuliskan 5 kalimat yang diberikan beliau secara tepat, bahkan 2 teman guru bahasa indonesia kami. Beliau seringkali meminta kami beristighfar ketika menyadari kesalahan kami. Dua minggu kemarin, materi yang diberikan kepada kami adalah tentang metode-metode pembelajaran inovatif yang bisa kami gunakan di kelas saat kami sudah mendapatkan gelar master kami dan kembali mengajar di tempat kerja kami. Kami tidak banyak beristighfar ketika itu. Namun hari ini, beliau kembali membuat kami beristighfar karena tidak mampu menjawab satu pertanyaan beliau. Entah karena teman-teman dan diriku belum mengetahui atau memang karena kami lupa. Yang jelas, diriku tidak bisa menjawab karena belum tahu.
Pertanyaan beliau begini:
"Pas awakmu nggae tujuan pembelajaran ndek RPP, kan onok empat hal sing kudu dipenuhi. opo ae rek?"
yang gak bisa bahasa jawa, kira-kira terjemahannya gini:
"Ketika kalian membuat tujuan pembelajaran di RPP, ada empat hal yang harus dipenuhi, apa saja itu?"
kami tertegun, terdiam dan mulai mengingat-ingat tentang empat hal yang dimaksud. Kalau menurut teori konstruktivis tentang berfikir kritis, tindakan kami ini disebut INKUBASI, masa dimana kami merenung sejenak dan berfikir reflektif terhadap pertanyaan profesorku itu. Namun setelah beberapa lama, tak satupun dari kami yang dapat mengingat apalagi menjawabnya. Dengan sedikit keheranan (karena tak satupun dari kami menjawab) profesorku itu menguraikan empat hal tersebut.
"Empat hal iku ABCD, rek" ujarnya...
Audience : siswa
Behavior : perilaku (biasanya menggunakan kata kerja operasional)
Condition : syarat
Degree : tingkatan (kriteria)
contohnya:
Diberikan kesempatan untuk berwawancara dengan seseorang yang ditentukan dan penjelasan tentang tata cara menulis teks wawancara, siswa dapat menulis teks wawancara dengan tepat.
A = Siswa
B = Dapat menulis teks wawancara
C = Diberikan kesempatan untuk berwawancara dengan seseorang yang ditentukan dan penjelasan tentang tata cara menulis teks wawancara
D = Dengan tepat
sedangkan tujuan pembelajaran yang sering muncul di RPP hampir seluruh guru di Indonesia adalah:
Siswa dapat menulis teks wawancara dengan tepat.
Ternyata RPP yang kami buat selama ini belum sempurna. Menurut beliau, RPP yang dibuat oleh hampir seluruh guru di Indonesia ini seperti Scriptnya Ludruk. Sebagai sutradara, kita hanya memberikan garis besar jalan ceritanya kemudian ketika di atas panggung pemain boleh berimprovisasi dialog untuk menyampaikan isi ceritanya. Begitu pun RPP kami, apa yang kami tulis disana hanya garis besarnya saja. Padahal, RPP yang baik dan benar itu seperti naskah film. Di dalam naskah film, dituliskan semua isi cerita secara detail, termasuk setting dari setiap scenenya. RPP yang baik itu harus dituliskan secara detail sehingga ketika seorang guru tidak masuk, dengan membaca RPP yang ada guru pengganti dapat menyampaikan suatu materi sesuai apa yang direncanakan, tanpa ada interpretasi lain.
So, teman-teman guru...marilah kita koreksi kembali, apakah RPP yang kita buat sudah baik dan benar?
Kalau memang belum sempurna, jangan malu mengakui dan merevisi kembali apa yang sudah kita buat.
Buat Pak Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd, terimakasih telah memberikan banyak pencerahan untuk kami... ^_^
Repost from my FB notes on 30 May 2012
Komentar
Posting Komentar