5 Karakter Positif yang Sebaiknya Dimiliki Anak
foto: pexels.com
Menjadi orang tua
bukanlah hal yang mudah. Tidak ada sekolah formal yang bisa menempa para
pasangan suami istri untuk menjadi orang tua yang berhasil. Mendidik anak agar
menjadi anak yang berhasil tidaklah mudah. Banyak orang yang tidak menyadari
bahwa sumber permasalahan terjadinya penyimpangan sikap psikososial seseorang
berasal dari para orang tua itu sendiri. Masalah itu mungkin muncul tidak hanya
ketika mereka mengasuh dan mendidik buah hati ketika lahir, bahkan bisa jadi
ini sudah ada ketika pasangan orang tua tersebut memutuskan untuk melebur dalam
ikatan pernikahan.
Keberhasilan orang tua
biasanya dilihat dari sikap dan perilaku buah hatinya. Sikap dan perilaku ini
yang nantinya menjadi karakter kuat dari seseorang. Berikut ini adalah 5
karakter yang sebaiknya dimiliki anak sejak dini.
Percaya diri
Modal dasar seseorang
untuk dapat memenuhi kebutuhan dirinya adalah percaya diri. Seseorang bisa
mendapatkan modal dasar ini melalui kehangatan, rasa aman dan nyaman yang
tercipta di lingkungan keluarganya.
Dengan kepercayaan diri inilah seseorang dapat menyadari bahwa dirinya
berharga dan mampu menjalani hidup serta membuat keputusan besar dalam
hidupnya. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi biasanya mampu
menyelesaikan tugasnya dengan baik, memiliki keberanian serta kemampuan untuk
meningkatkan prestasinya sehingga dapat dipercaya oleh orang lain.
Seorang anak yang
memiliki kepercayaan diri biasanya ditandai dengan munculnya keyakinan akan
dirinya sendiri, mandiri, tidak mudah ragu, merasa dirinya berharga, dan
memiliki keberanian untuk bertindak serta tidak menyombongkan diri.
Disiplin
Disiplin adalah salah
satu factor penting pembentuk karakter dan penumbuh rasa tanggung jawab. Disiplin
muncul dari pembiasaan diri terhadap sesuatu setiap harinya. Menghargai waktu
adalah salah satu bentuk pembiasan diri untuk memunculkan karakter disiplin. Dengan
mengahrgai waktu, kita dapat memanfaatkan waktu dengan baik sehingga
terbentuklah pola hidur yang teratur. Pembiasaan untuk pengaturan dan
pemanfaatan waktu untuk anak-anak dapat dimulai dengan penggunaan jadwal
kegiatan sehari-hari.
Mandiri
Kemandirian adalah
kemampuan untuk melakukan tugas-tugas
keseharian dengan upayanya sendiri atau dengan sedikit bimbingan dari
orang lain sesuai dengan tahap perkembangannya. Sikap ini perlu dimiliki dan
dikembangkan seseorang sedari dini. Ini karena kemandirian dapat menentukan sikap
dan reaksi kita terhadap sekitar. Sikap ini perlu dimiliki agar kita dapat
menjalani hidup tanpa tergantung dengan orang lain, meskipun sebenarnya kita
tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Orang tua sebaiknya
memberikan pembelajaran tentang nilai kemandirian sebagai bekal untuk membangun
daya juang dan kemampuan bertahan hidup buah hatinya. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan tanggung jawab memenuhi kebutuhannya sendiri dan
memyelesaikan masalah prbadai yang dihadapinya sendiri.
Tanggung jawab
Pada dasarnya, setiap
manusia akan selalu bertanggung jawab atas setiap tugas yang mereka lakukan sebagaimana
tuntunan dari hati nuraninya. Setiap orang tua juga harus membekali anaknya
dengan rasa tanggung jawab. Pola asuh yang kurang tepat memungkinkan seseorang
mengalami kesulitan dalam proses pembentukan karakter ini, dan ini seringkali
terjadi di keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Anak-anak ini
terbiasa dilayani oleh pengasuhnya. Akibatnya, anak-anak seperti ini tidak
pernah melakukan tugas rumah tangga dan cenderung mengalihkan atau melemparkan
tugasnya ke orang lain.
Setiap orang tua bisa
melatih tanggung jawab dengan memberikan buah hatinya tanggung jawab untuk melakukan
pekerjaan atau tugas dengan disertai kepercayaan bahwa mereka mampu
melakukannya sendiri. Orang tua juga jangan sampai mengambil alih masalah anak
ketika mereka mengalami kesulitan saat menyelesaikannya. Ketika mereka terbiasa
dengan tugas dan pekerjaan ini, mereka akan merasa bahwa semua orang bisa
mengandalkannya dan rasa tanggung jawab itu dengan sendirinya akan muncul dan terpupuk dengan baik.
Empati
Manusia sejatinya
adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani hidupnya. Kebutuhan
akan orang lain inilah yang membuat sikap empati sebaiknya dimiliki dan dikembangkan.
Namun banyak sekali cerita dan peristiwa di sekitar kita yang memperlihatkan
bahwa tidak semua orang mampu berempati. Salah satu penyebabnya adalah proses
pendidikan nilai terutama tentang empati masih kurang tepat. Menilai segala
sesuatu dari sudut pandang materi dan ekonomi misalnya. Ini membuat banyak
orang kurang mampu berempati dengan lingkunga sekitarnya.
Lalu, bagaimana
caranya para orang tua melatih dan mengembangkan sikap empati buah hatinya? Cara
yang paling mudah dan sederhana adalah dengan menunjukkan kehidupan orang-orang
yang kurang beruntung, lalu ikut andil di dalamnya dengan cara mereka sendiri. Membacakan
dongeng, mengunjungi panti asuhan, memelihara hewan, dan mengajak anak-anak
untuk ikut menjadi relawan dalam program bakti sosial adalah cara-cara
sederhana lainnya yang bisa dilakukan untuk membantu mengembangkan sikap empati
mereka.
Bukanlah suatu hal
yang mudah untuk membekali buah hati kita dengan 5 karakter di atas. Pembentukan
karakter merupakan perjalanan yang sangat panjang, dan hendaknya dimulai sejak
dini. Tidak ada ilmu atau ‘resep’ mujarab yang dapat diterapkan untuk
mengembangkan karakter positif buah hati, namun keteladanan adalah salah satu
kuncinya. Kesadaran untuk menjadi teladan bagi buah hati kemudian diikuti
dengan sikap terus belajar dan memperbaiki diri merupakan kunci keberhasilan dalam
membekali karakter positif buah hati kita.
#Day6 #Parenting
Komentar
Posting Komentar