Panduan MPASI bayi 6 - 8 Bulan ala Food Combining


foto: parents.com

Kebahagiaan orang tua adalah ketika memiliki buah hati. Para wanita khususnya, karena mereka akan merasa sempurna jika dapat melahirkan buah hati dari rahimnya sendiri. Melahirkan, menyusui dan merawatnya menjadi momen paling berharga bagi mereka.
ASI merupakan standar baku makanan bayi mulai mereka lahir. Dalam dunia medis, banyak penelitian yang menunjukkan adanya keterkaitan antara ASI dan imunitas tubuh. Bayi yang disusui ekslusif selama 2 tahun cenderung lebih mudah mengolah vaksin menjadi kekebalan tubuh. Yang lebih menarik adalah fakta bahwa anak yang disusui selama 2 tahun akan memiliki kemampuan otak di atas rata-rata.

Anjuran memberikan ASI ekslusif selama 2 tahun sejalan dengan apa yang disunnahkan Rasul dalam surat Al Baqarah ayat 233: “Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna.”
Meski begitu, para ibu bisa menyapih atau memberikan makanan tambahan jika kondisi anak atau ibunya tidak memungkinkan. Bayi usia 6 bulan cenderung mudah lapar, inilah yang menjadi pertimbangan The American Academy of Pediatrics atau akademi bidan Amerika untuk menyarankan para ibu memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) di usia 6 bulan. Selain itu, pada usia 6 bulan rongga mulut mulai terbentuk dan bayi mulai melakukan gerakan seperti mengunyah, menggerakkan lidah dari depan ke belakang, dan mulai menunjukkan ketertarikan pada makanan.
Nah dears, sebenarnya ada 3 metode pemberian MPASI pada bayi yang populer , yaitu ala WHO, baby lead weaning, maupun food combining. Untuk kali ini, kita bahas yang ala food combining aja ya . . .

Apa saja sih MPASI ala food combining ini? Yuk simak panduan MPASI usia 6 – 8 bulan dari Bapak Wied Harry Apriadji  berikut ini!

6 bulan (buah-buahan + sumber pati)

Pagi:
jus buah (jeruk manis, melon, buah naga, pepaya), jika jus terlalu kental bisa ditambahkan ASI supaya agak encer.

Sore:
Sumber pati atau karbohidrat tunggal (puree kentang, labu parang, ubi, jagung, dll). Puree jangan ditambah gula garam, usahakan menggunakan rasa aslinya.

ASI diberikan sesuka bayi, di sela waktu makan.

7 bulan (buah-buahan + sumber pati + sayur-sayuran)

Pagi:
jus buah (jeruk manis, melon, buah naga, papaya, dll), sudah bisa ditingkatkan dari cair menjadi agak kental.

Siang dan sore:
Puree Karbohidrat + Sayuran. Puree jangan ditambah gula garam, usahakan menggunakan rasa aslinya. Sayur-sayuran: jagung manis, kabocha, labu siam, labu parang, tomat, zuccini, brokoli, bayam, wortel.

ASI diberikan sesuka bayi, di sela waktu makan.

8 bulan (buah-buahan + sumber pati + sayur-sayuran + protein)

Pagi:
jus buah (jeruk manis, melon, buah naga, papaya, dll), sudah bisa ditingkatkan dari cair menjadi agak kental.

Siang dan sore:
Karbohidrat + Sayuran + protein. Sudah bisa berupa bubur saring. Jangan ditambah gula garam, usahakan menggunakan rasa aslinya. Bisa ditambahkan kaldu dari protein hewani.
Sayur-sayuran: jagung manis, kabocha, labu siam, labu parang, tomat, zuccini, brokoli, bayam, wortel
Protein nabati: tahu, tempe
Protein hewani: ikan tuna, salmon, ayam, daging.

ASI diberikan sesuka bayi, di sela waktu makan.


Dears, tinggal dilanjut ke MPASI bulan berikutnya dengan tambahan pengenalan jenis makanan baru dan kombinasi yang lebih banyak tentunya. Ingat, MPASI hanyalah Makanan Pendamping ASI jadi ASI tetaplah yang utama ya dears . . .





*tulisan ini untuk Estrilook Community Challenge

#day12 #resepMPASI

Komentar

Postingan Populer